Catatan Perjalanan Seorang Jobseeker "PPM Asesmen"
Jobseeker, menurutmu mudah untuk menyandang gelar ini?
Pastinya tak semudah itu, karena ada beberapa hal yang perlu untuk kamu ketahui, salah satunya adalah dengan siapa nasibmu diuji sebelum kamu offering kontrak. Kebanyakan perusahaan saat ini melakukan rekrutmen dengan menggunakan jasa dari pihak ketiga, salah satu alasannya adalah karena tuntutan untuk mengurangi subjektifitas dari pihak perusahaan (kata temen yang sudah bekerja di suatu perusahaan). Hal tersebut sebenarnya memberikan dampak positif bagi para jobseeker untuk dapat diperlakukan adil dan meminimalkan adanya KKN (Kanan Kiri Nuntun alias titipan dari sana dari sini tau-tau masuk aja), Hal itu sangat populer dilakukan pada masa orde baru sampai saat ini namun jauh berkurang. Coba bayangkan kalo tidak ada pengurangan subjektifitas maka kita yang cuma orang biasa, jauh dari peradaban, tidak punya siapa-siapa, tidak punya uang juga bisa beradu dengan adil di medan pertempuran (recruitment process).
Salah satu yang akan diulas adalah vendor besar dalam proses rekrutmen yaitu PPM Asesmen. Rekanan dari vendor ini adalah perusahaan dengan skala yang besar dan pasti rekrutmen di banyak kota, selain itu juga perusahaan itu pastinya bikin para jobseeker berfantasi, mengidamkan, dan memproyeksikan kesuksesan hidupnya di masa depan kalo dapat join dengan perusahaan, pelanggan PPM Asesmen adalah Indonesia Power, Bank Indonesia, KPK, OJK, Jiwasraya, Rajawali Nusantara Indonesia, dan masih banyak yang lainnya. Coba masih ada yang mau menolak masuk ke situ? hahhaha, bukan tidak mau tapi harus menyisihkan ribuan orang dulu dan benar-benar orang terpilihlah yang masuk.
Keunikan dari PPM ini dia kadang memiliki momen rekrutmen yang bertabrakan atau berjalan bersamaan jadi ada faktor lain yang membuat kamu terjatuh atau tereliminasi karena tidak dapat menghadiri tes yang diselenggarakan (kata lainnya adalah SELEKSI ALAM). Seperti kasus terakhir terjadi ketika tes jiwasraya bertemu dengan tes LPPI dihari yang sama di jam yang sama, bisakah ada dispensasi? ternyata tidak itu adalah bagian dari dinamika rekrutmen yang kejam bagi para jobseeker. Positifnya adalah jobseeker dituntut untuk dapat memimpin dirinya dalam memilih tujuan untuk masa depannya alias cobaan broo. Berat kan jadi jobseeker banyak ujian dan cobaan hahahaha.
Kelebihan dari PPM ini adalah dia memiliki sistem web dan database yang sudah mapan karena tergolong vendor yang tua dan berpengalaman. Kebanyakan tes awalnya adalah tes online dan ini menjadi salah satu cobaan berat dikarenakan akan banyak yang gugur gara-gara tes ini seperti koneksi internet yang buruk, jadwal tes yang kurang enak, soal yang terlalu cepat, komputer hang masih banyak lagi permasalahan yang membuat seleksi alam itu terjadi hahaha. Sistem yang sudah bagus menyebabkan peserta nyaman ketika melihat hasil tes dan kebanyakan jadwal mereka sudah rapi terpampang. Website yang dia miliki juga tidak gampang down, menurut pengalaman aku banyak website yang akan down ketika banyak orang yang akses seperti yang terjadi di proses rekrutmen BPJS yang sampai saat ini masih belum tau akan dibawa kemana.
Kekurangan dari PPM mungkin banyak dirasakan ketika PPM memiliki banyak tender yang berjalan bersamaan, seperti pengalamanku dulu proses rekrutmen menjadi tidak jelas dan kurang mengenakkan bagi para jobseeker, namun saat ini mungkin jauh lebih baik dan sudah ada perbaikan dari pihak manajemennya. Jobseeker perlu untuk mempersiapkan diri ketika menghadapi PPM karena syarat yang mereka miliki tergolong berat, harus memiliki berkas asli ataupun legalisir dan yang pasti KARTU TEST JANGAN SAMPAI HILANG KARENA AKAN MEMBUAT KANDIDAT GUGUR DENGAN MUDAH!!! hahahaha.
Menurut analisisku sendiri perusahaan akan lebih efisien ketika dia menggunakan pihak ketiga karena akan memurangi beban biaya yang mereka tanggung dibandingkan mereka menghandle proses itu sendiri. Namun perusahaan juga perlu untuk melakukan filterisasi khusus sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri, pengembangan bagian SDM di internal perusahaan juga akan menjadi lebih baik seperti mengembangkan alat tes sendiri dan improvisasi dalam proses rekrutmen.
Apapun itu vendor yang dipilih oleh perusahaan sebaiknya sebagai jobseeker perlu untuk tau latar belakangnya, tes yang biasa mereka lakukan seperti apa, dan semua yang harus dipersiapkan. Kadang perlu kegagalan untuk dapat memahami seutuhnya apa yang telah kita jalani seperti pada proses rekrutmen ini. Setelah gagal maka kita akan punya perbaikan untuk tes-tes di masa yang akan datang jadi jangan mudah menyerah saja walaupun cobaan itu terkadang sangat berat hahahaha. SEMANGAT JOBSEEKER!
Comments
Post a Comment