Berkarir di kota besar "JAKARTA"

 

Yaay akhirnya setelah sekian lama mencari kerja dan banyak cerita tidak di publish saya diterima di salah satu perusahaan swasta di kota Jakarta. Seperti kata banyak orang yang memberi pesan padaku bahwa semakin banyak kau tebar jaring maka pasti akan dapat ikan, setelah puluhan kali menjalani tes dan wawancara sampailah saya di terima di perusahaan swasta manufaktur yang mengolah kelapa menjadi banyak produk turunan.

Sekarang saya sudah bekerja selama 2 tahun 6 bulan di perusahaan itu sebagai seorang Human Resources Officer. Posisi ini merupakan impian seorang mahasiswa psikologi dan manajemen, dengan review pekerjaan paling menjanjikan dan akan tetap ada sampai 10 tahun kedepan atau dengan kata lain tidak dapat tergantikan oleh robot atau aplikasi. Ya saya jawab sendiri dengan pasti, HR merupakan aspek penting yang tidak dapat tergantikan oleh apapun karena berkaitan erat dengan manusia dengan segala keunikannya.

Jakarta, yaa hampir semua orang di Indonesia apalagi lulusan fresh graduate bertujuan untuk menaklukan kota ini. Hampir setiap lebaran di kampung halaman mendengar cerita para perantau yang sukses dan mampu mengubah hidupnya di kota ini. Benar-benar data membius setiap lulusan untuk dapat berangkat ke kota ini dan bekerja di perusahaan-perusahaan bergengsi dengan gaji yang besar dan karir yang cepat. Semua kalimat diatas tidak akan di-amini oleh orang-orang perantau yang sudah berjuang di kota Jakarta, termasuk saya yang sudah 2 tahun 6 bulan berjuang.

Saya jelaskan agar kalian para lulusan baru dari kampus manapun dan jurusan apapun yang akan berjuang di kota Jakarta.

1.      Jangan bermimpi dan berekspektasi tinggi-tinggi seperti yang diceritakan orang

Banyak buaian manis dan indah-indah dari cerita para perantau apalagi dengan bukti dia membawa mobil atau motor idaman, tampilan yang fashionable, gadget kekinian dan gaya hidup yang mewah. Saya sampaikan disini orang sukses dan kaya memang ga nanggung-nanggung banyaknya di Jakarta tapi yang tidak dapat survive di kota ini lebih banyak lagi dan berserak dimana-mana. Pahamilah bahwa ketika kalian menjadi perantau pasti akan bersusah-susah, berlapar-lapar, bercapek-capek dan bersakit-sakit.

2.      Persiapkan diri dan mental agar tidak cengeng

Ingat sebelum menginjakan kaki di kota Jakarta kalian perlu untuk mempersiapkan diri bahwa sukses dan gagal menjadi hal yang akan diterima. Sukses harus siap, gagalpun harus siap jangan cengeng karena di kota ini kalian betul-betul sendiri. Memulai hidup yang baru di kota besar untuk bekerja sangat berbeda dengan masa merantau untuk kuliah namun ini juga jadi modal awal membentuk kekuatan kita untuk survive jauh dari rumah. Oiya cara hidup di kota ini juga memiliki jam aktif 24 jam, jangan berpikir kalo kalian bisa berangkat dan pulang kerja tepat waktu. Berangkat subuh itu sudah menjadi hal yang biasa untuk orang yang bekerja dan juga pulang larut malam juga tidak asing untuk didengar.

3.      Persiapkan kemampuan, pengetahuan dan sikap

Ingat kalo gaji didapatkan dari hasil kemampuan, pengetahuan dan sikap yang kalian miliki. Gaji besar dengan tuntutan dan tanggung jawab yang lebih besar, gaji kecil juga dengan tuntutan dan tanggung jawab yang kecil. Jangan berharap untuk gaji besar tapi kerja gitu-gitu saja, tidak akan terjadi kecuali beruntung. Yakinlah pasti juga tidak akan nikmat kita mendapatkan sesuatu tanpa usaha.

4.      Pintar beradaptasi

Mengatur pola hidup baru menjadi sesuatu yang krusial bagi para perantau karena kota Jakarta menuntut untuk gerak cepat bangun lebih pagi dan tidur lebih malam. Persiapkanlah diri untuk menjadi seseorang yang lebih individualis karena masing-masing orang sibuk dengan urusannya sendiri. Kesepian, stress dan tertekan menjadi hal yang biasa dan harus kuat untuk menjaga jiwa tetap sehat.

5.      Uang bukan jadi yang utama

Menjadi seorang perantau dengan tujuan uang akan mengaburkan segala hal yang dilakukan, bekerja dengan orientasi uang tidak akan memberikan hasil yang terbaik dan membuat lupa korelasi antara kemampuan dengan gaji yang seharusnya dibayarkan. Ketika uang yang dituju tidak tercapai maka menghalalkan berbagai macam cara akan menjadi jalan yang paling rasional untuk ditempuh.

6.      Bersabarlah

Segala tuntutan, kesulitan, tantangan, sakit akan menguatkan mental kalian sebagai perantau apabila mampu dilewat dengan sabar. Semakin kita bergerak cepat kesalahan akan mungkin sering terjadi dan kesehatan jiwa akan dapat terganggu.

7.      Menabunglah

Gemerlap kehidupan kota juga akan membuat kalian buta akan kebutuhan hidup yang sesungguhnya. Gadget, gaya hidup dan pergaulan menjadi primer dan harus dipenuhi tapi ingatlah resource yang kalian miliki itu terbatas jangan sampai berakhir di hutang dan membuat hidup sebagai perantau makin sulit. Menabung juga bukan hal yang utama dengan mengorbankan hal primer kebutuhan hidup, bijaklah untuk menabung dan memenuhi kebutuhan diri primer, sesekali membeli sesuatu yang diinginkan juga tidak salah, kesehatan fisik dan jiwa harus dijaga. Jadi menabung itu harus, bersenang-senang juga harus perut juga perlu untuk kenyang.

8.      Kreatiflah

Selalu berpikir untuk mengubah hidup menjadi lebih baik mungkin dengan usaha, investasi, atau berkarya sesuai dengan passion yang dimiliki sembari menjalani rutinitas hidup yang berat di kota besar. Tambahan penghasilan bisa dengan mudah didapat ketika kalian tinggal di kota besar, tapi jangan sampai pekerjaan menjadi korban dan mengakibatkan profesionalitas kalian dalam bekerja terganggu.

Dari kesemua hal yang saya sampaikan di atas perlu tambahan lagi untuk kalian para lulusan baru dapat survive menjadi perantau di kota Jakarta yaitu berdoalah. Selain memberikan ketenangan berdoa juga memberikan kekuatan bagi diri kita untuk berbuat yang terbaik. Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

catatan perjalanan seorang jobseeker part 2 "MEGA FINANCE"

Catatan Perjalanan Seorang Jobseeker Part 7 "ASTRA ASURANSI"

Catatan Perjalanan Seorang Jobseeker Part 4 "TOYOTA ASTRA FINANCE"